Suatu hari saya terdiam dan berpikir: “Bisa enggak sih kita memulai semua dari awal?”. Jujur, saya tipe orang yang bosenan. Mau banget mencoba sesuatu hal yang baru. Setelah tujuh tahun lamanya bekerja di Indonesia, sudah tidak ada hal yang bisa membuat saya semangat. Sampai suatu hari saya menemukan… Work & Holiday Visa!
Basically, Work & Holiday Visa adalah visa untuk para backpackers yang ingin liburan ke suatu negara selama bertahun-tahun. Pastinya kamu membutuhkan uang untuk membiayai setiap perjalanan kamu. Nah, dengan visa ini kamu diperbolehkan untuk bekerja di negara tersebut dan bebas keluar-masuk negara kapanpun kamu mau! Seru, kan kerja sambil travelling?
Beberapa negara seperti Kanada, Amerika, dan New Zealand juga menyediakan visa ini. Sayangnya, hanya Australia yang mengizinkan WNI untuk imigrasi ke negara mereka. Meski begitu, Australia merupakan salah satu negara ideal untuk melakukan Work & Holiday Visa (WHV).

Mengapa? Australia masuk ke dalam 10 peringkat besar sebagai negara dengan gaji tertinggi di dunia. Untuk Work & Holiday Maker sendiri, gaji UMR (upah minimum regional) yang didapatkan bisa mulai dari $19,29 per jam. Nah, kebetulan gaji saya di meat industry dimulai dari $29,93 per jamnya. Gaji ini bisa terus bertambah sesuai dengan skill yang saya punya ke depannya. Sangat menguntungkan, bukan?
Termasuk negara maju, kualitas hidup di Australia sangat terjamin baik. Lingkungan dan udaranya bersih, berbagai fasilitas umum pun tersedia sesuai dengan pajak yang kita bayarkan. Saya juga tidak pernah mengalami rasis selama tinggal di Australia.
Terlebih lagi, Australia sangat menjunjung tinggi work-life balance! Kalau kamu overtime atau diminta bekerja weekend, kamu akan dibayar dua kali lipat. Kamu juga boleh menolak kok kalau memang sedang ingin libur. FYI, tipe pekerjaan yang didapat Work & Holiday Maker adalah casual jobs. Kamu tidak terikat, sehingga bisa resign sesuka hati dan pindah ke kota yang kamu inginkan! Hitung-hitung sambil travelling.
Tapi… tentu saja jika sudah tidak membutuhkan tenaga kamu, pekerja kasual yang akan pertama kali kena lay off. Makanya, penting untuk pilih industri yang bertahan lama, seperti hospitality & tourism, meat processing, day care, dan masih banyak lagi!
Jadi, saya simpulkan WHV ini pas banget bagi kamu yang bosan dengan kehidupan di Indonesia dan ingin mencoba hal baru tanpa harus khawatir kekurangan cuan. Terlebih lagi, kamu bisa melancarkan bahasa asingdi negeri kangguru dan meluaskan koneksi dengan teman-teman yang berasal dari negara berbeda-beda.

Cara Apply Work & Holiday Visa (Subclass 462)
WHV terbagi menjadi 2 tipe: subclass 462 dan 417. Untuk negara Indonesia masuk ke dalam 462. Nah, WHV sendiri terbagi menjadi 1st year, 2nd year, dan 3rd year. Ada beberapa syarat yang harus kamu lakukan jika ingin memperpanjang masa visa, salah satunya bekerja di kode area tertentu dengan beberapa pekerjaan yang sudah ditetapkan. Untuk lengkapnya, bisa cek informasi berikut ini.
Meski bukan visa permanen, beberapa skill yang kamu dapatkan selama kerja nanti bisa saja membuat kamu mendapatkan sponsored visa atau skilled independent visa. Yang penting, cobalah bekerja keras dan tetap jaga attitude selama bekerja. Kalau bos kamu suka dengan cara kerjamu, bisa-bisa kamu dihadiahkan kedua visa tersebut!
Nah, adapun beberapa syarat yang kamu perlukan untuk bisa apply WHV ini:
- Memiliki paspor yang masih berlaku setidaknya 18 bulan.
- Berusia 18-30 tahun saat mendaftar. In case kamu sudah 30 tahun tetapi belum menginjak usia 31 tahun, kamu masih diizinkan untuk mengikuti program ini.
- Memiliki kualifikasi pendidikan. Kalau kamu masih kuliah, setidaknya kamu sudah menyelesaikan 2 tahun studi di universitas. Akan lebih baik lagi kalau kamu sudah memiliki ijazah S1 atau diploma.
- Memperoleh skor IELTS min. 4,5.
- Memiliki tabungan senilai $5000 AUD yang bisa kamu buktikan dengan surat referensi bank. Kalau kamu belum punya uang sebanyak itu, bisa gunakan uang dari orangtua atau saudara lainnya.
- Mendapatkan SDUWHV (Surat Dukungan untuk Work & Holiday Visa) dari Ditjen Imigrasi. Percayalah lebih susah untuk mendapatkan surat ini dibandingkan lulus visa. Untuk informasi lengkapnya, akan saya jelaskan di paragraf berikutnya ya!
- Melampirkan bukti kesehatan dengan melakukan medical check up di rumah sakit yang ditunjuk Kedubes Australia.
Untuk apply visa, kamu harus membuat akun di situs imigrasi Australia https://online.immi.gov.au/lusc/login. Kamu juga perlu menyediakan dokumen-dokumen seperti akta kelahiran, ijazah, transkrip nilai, dan kartu keluarga yang harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Serba-Serbi Soal SDUWHV
Sesuai namanya, SDUWHV merupakan surat dukungan dari pemerintah yang menandakan kamu adalah WNI yang baik dan mampu menjaga hubungan bilateral antar kedua negara. SDUWHV ini dikenal sebagai “surat sakti” karena hanya dibuka setahun sekali dan kuota pun terbatas.
Untungnya, setiap tahunnya kuota ini terus bertambah dan akhirnya terbagi menjadi beberapa batch dalam setahun. Di tahun 2022 ini saja, kuota SDUWHV terbuka hingga 4.000an ke atas dan kabarnya akan terbagi menjadi tiga batch. Saya sendiri mendapatkan SDUWHV di batch pertama pada bulan Mei 2022.
Tidak ada yang tahu bulan apa dan tanggal berapa SDUWHV akan dibuka. Cuma Dirjen Imigrasi semata LOL. Makanya, penting untuk selalu update Instagram @ditjen_imigrasi.

Untuk mendapatkan SDUWHV ini, kamu perlu menyiapkan:
- Pas foto berukuran 4×6, dengan latar belakang putih.
- Kartu Tanda Penduduk (KTP).
- Paspor dengan masa berlaku setidaknya 18 bulan.
- Sertifikat IELTS dengan skor 4,5.
- Ijazah pendidikan, minimal kamu sudah lulus D3 atau S1. Kalau belum selesai, setidaknya kamu sudah menyelesaikan masa kuliah selama 2 tahun. Yang kamu perlu sediakan adalah surat keterangan sebagai mahasiswa aktif dan kartu mahasiswa.
- Surat referensi dari bank yang menandakan kamu memiliki uang sejumlah $5000 AUD.
- Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) minimal disediakan setingkat Kepolisian Daerah.
- Surat Keabsahan Dokumen yang menyatakan semua dokumen asli milik kamu. Ini biasanya disediakan langsung oleh Dirjen Imigrasi di Instagram.
Semua dokumen ini wajib diunggah ke situs https://whv.imigrasi.go.id . Oiya, kalau tahun-tahun sebelumnya untuk mendapatkan SDUWHV ini perlu melewati proses wawancara di Jakarta. Karena alasan COVID, di tahun 2022 ini kamu tidak perlu melakukannya! Sangat menguntungkan untuk teman-teman yang berada di luar Jakarta.
Akan lebih baik kalau kamu sudah menyiapkan semua dokumen di atas (termasuk translate dokumen) sebelum SDUWHV dibuka. Selain tanggal yang tidak pasti, kamu juga perlu berebutan kuota dengan ribuan orang lainnya. Semakin siap, semakin terbuka jalan kamu ke Australia!
Sudah hampir dua minggu saya tinggal dan bekerja di Australia. Ada banyak hal yang akan saya ceritakan di blog berikutnya, termasuk apa yang harus kamu lakukan sesampai di Australia atau bawa apa saja selama menjalani WHV ini. Tunggu cerita berikutnya di katadana.id ya!