Keliling Australia pakai mobil itu aman dan nyaman. Selain karena kondisi jalan yang bagus (meskipun di rural area), kamu bisa mengunjungi banyak kota dalam satu waktu sekaligus. Akhirnya setelah 4 bulan kerja keras, saya pun merencanakan road trip ke Sydney di akhir tahun.
Kenapa pilih trip ke Sydney? Kabarnya suasana pesta kembang api di kota ini ikonik dan meriah banget! Sayangnya, saya tidak sempat melihat pertunjukan tersebut karena keasyikan main pantai di Central Coast. Huhuhu. Makanya, coba baca tips di bawah ini supaya road trip ke Sydney lantjar jaya! FYI, perjalanan saya bermula di Leeton, NSW ya~

Ceki-Ceki Mobil Sebelum Berangkat
Jangan lupa untuk cek mobil sebelum perjalanan jauh. Entah kenapa bengkel di Australia itu selalu full-booked, khususnya menjelang liburan natal dan tahun baru. Lebih baik buat janji dua minggu sebelum perjalanan.
Selain itu, sebaiknya daftarkan mobil kamu di aplikasi my NRMA. NRMA bakal bantu kamu kalau (amit-amit) ada kejadian enggak enak di tengah jalan, entah itu mobil mogok atau apapun. Contoh kejadian waktu di Sydney, mobil saya terkunci dari dalam. HAHA. Alhasil saya langsung hubungi NRMA dan mereka segera datang hanya dalam waktu 40 menit!

Pindah-Pindah Kota
Sayang dong sudah berjam-jam mengemudi ke Sydney, tapi enggak berkunjung ke kota lainnya. Beberapa wilayah seperti Canberra dan Central Coast pun masuk ke dalam wishlist tempat liburan kami. Wajib banget untuk siapkan itinerary dari jauh-jauh hari. Pasalnya, wisata alam di Australia sangat bergantung dengan cuaca, jadi bisa buat rencana lainnya kalau misal harus ganti jalur dadakan.
Nah, kalau kamu bingung mau kemana saja selama road trip ke Sydney, bisa cek itinerary saya di bawah ini:
Gua Yarrangobilly
Gua Yarrangobilly menjadi tempat pemberhentian pertama kami. Dekat dengan Kosciuszko National Park, area ini menyajikan pemandangan gua batu kapur yang dikelilingi dengan stalagmit dan stalaktit. Akses ke gua batu kapur ini sangat mudah, meskipun jalan masuk ke tempat wisata cukup berbatu.

Tahu enggak berapa usia gua ini? Diperkirakan sudah berumur 440 juta tahun, gua ini dihuni suku Walgalu selama ribuan tahun. Yarrangobilly sendiri merupakan gabungan dari bahasa Wiradjuri “yirra” yang berarti gigi, dan “bila” yang berarti sungai. Gigi jelas mengacu pada stalaktit dan stalagmit di gua-gua, lalu bila mengacu pada sungai dan anak sungai yang mengelilingi area tersebut.


Canberra
Perjalanan Gua Yarrangobilly ke Canberra memakan waktu hampir tiga jam. Saya pun memilih untuk bermalam di sini, sekaligus menikmati suasana ibukota Australia di malam hari. Bagi kami yang tinggal di countryside, Canberra merupakan destinasi yang tepat untuk menikmati variasi kuliner multietnis.

Sebagai ibukota Australia, Canberra sangat berbeda dengan yang saya bayangkan. Tadinya saya pikir kota ini mirip seperti Sydney atau Melbourne (meskipun tetap menyajikan shopping centre dan hiburan lainnya). Ternyata Canberra tidak terlalu ‘megah’ dibandingkan kedua kota tersebut. Sebagai pusat pemerintahan Australia, kamu akan menemukan gedung parlemen yang menjadi ciri khas kota ini.
Ghosties Beach
Selama berbulan-bulan tinggal di Leeton, saya cukup bosan dengan pemandangan ladang dan perkebunan. Saya kangen BANGET sama pantai, apalagi kalau teringat pantai di Labuan Bajo. DUHH~

Akhirnya saya dan teman-teman memutuskan untuk cari pantai yang aduhai dekat Sydney. Selalu, maunya yang anti-mainstream. Setelah research lewat sosmed, kami pun memilih Ghosties Beach! Terletak di Central Coast, kami menempuh perjalanan selama 2 jam untuk sampai ke pantai ini. Salah satu hidden gem di pantai ini adalah gua tersembunyi yang hanya muncul bila laut surut.

Beruntungnya kami bisa jalan ke dalam gua tersebut, walaupun harus melewati air laut sepinggang! Tapi, karena takut smartphone basah, kami enggak sempat mendokumentasi bagian dalam gua. Kata turis lokal, pemandangan laut dari dalam gua akan lebih cantik kalau sunset tiba.

Sydney
Saking serunya main air di Ghosties Beach, kami sampai lupa harus mengejar kembang api di Sydney. HAHA. Ditambah lagi, sunset di New South Wales itu baru muncul sekitar pukul 8 malam. Karena langit masih terang-benderang, kami pikir waktu masih siang. Akhirnya buru-buru deh berangkat ke Sydney pukul 7 malam.

Sampai di Sydney jam 9 malam. Semua akses jalan di kota ditutup untuk pertunjukan kembang api. Bahkan, mau beli makan pun kami harus parkir jauh dari restoran. Karena putar-putar kota, kami baru sampai di hotel pukul 11 malam. Badan sudah letih dan butuh mandi. Kami memilih merayakan tahun baru di hotel. HAHA. Belajar dari pengalaman ini, lain kali saya akan datang lebih awal deh ke Sydney.
Sebenarnya tujuan ke Sydney itu cuma satu: puas-puasin nyicip makanan Indonesia. Selama tiga hari berturut-turut saya keliling restoran Indonesia. Mulai dari makan siomay, iga penyet, sampai bakso – semuanya dilahap! Enggak lupa dong belanja cantik selama di Sydney.
Budget
Liburan road trip memang jauh lebih murah dibandingkan kamu naik kereta apalagi pesawat. Kalau sekali naik kereta Leeton-Sydney itu $60-$90/orang, saya hanya menghabiskan $100/orang untuk 4 hari perjalanan (dan ini sudah pulang-pergi ya). Itupun sudah keliling ke banyak kota!
Budget penginapan juga perlu kamu siapkan, khususnya liburan di akhir tahun! Sebaiknya booking penginapan dua bulan sebelum berangkat, karena harga hotel bisa mencapai $1.000 per malam. WOW. Beruntungnya, saya dapat $800 untuk 3 malam, yang muat untuk 3 orang. Murah kan?
Baca Juga: What You Need to Know About Work & Holiday Visa 2022
Ditunggu cerita2 seru selanjutnya, ku suka 👍🏻 Semangat selalu ya nulisnya 💪🏻❤️
Hihihi makasih kak Wiranti! Saranghaeeee~