Siapa yang tidak tertarik ke Gili Lawa kalau sedang mampir ke Labuan Bajo? Pulau kecil tidak berpenghuni ini memiliki hamparan savana yang luas. Rumput-rumput tinggi berwarna oranye itulah yang menjadikan Gili Lawa spesial. Sayang, waktu saya kesana Gili Lawa hangus terbakar.

Tepat pada Rabu (1/8/2018), satu hari sebelum keberangkatan saya ke Nusa Tenggara Timur, sepuluh hektar lahan Gili Lawa dilahap api. Menurut informasi yang beredar di media sosial, penyebab kebakaran ini diduga kuat disebabkan oleh pengunjung pulau yang membuang puntung rokok disana.

Akibatnya, wisata Gili Lawa sementara ditutup. Saya yang sudah membayangkan bukit jingga di pulau itu, merasa kecewa karena kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Gili Lawa. Akhirnya pemandu wisata kami yang juga adalah warga lokal Flores menunjuk pulau lain bernama Sebayur.

Rumput oranye ala Gili Lawa

Pulau Sebayur kami lewati saat perjalanan di hari ketiga. Suasana malam memang lebih sepi dibandingkan saat menginap di Pulau Padar. Pasalnya, kapal-kapal tidak terlalu banyak yang berlabuh di sini. Tapi, pemandangan pagi di Sebayur bakal buat kamu rindu ke sana.

Pemandangan pagi di Sebayur.

Kawanan burung yang mondar-mandir (tak lupa mengeluarkan cuitan merdu), ditambah warna kuning di langit sangat bagus sekali! Kami pergi menjelang matahari terbit sehingga pemandangan Sebayur terasa semakin menakjubkan. Belum lagi pulau ini memiliki teras pemandangan laut yang sayang untuk dilewatkan.

Baca Juga: 4 Snorkeling Spot Labuan Bajo yang Saya Kunjungi

Untuk mencapai ke sini, wisatawan harus mendaki sekitar 15 menit. Tergantung kecepatan dan stamina masing-masing. Jalur pendakian ini memang tidak terlalu sulit, namun ada beberapa spot yang curam. Saya sarankan untuk memakai sepatu khusus trekking atau setidaknya sandal gunung. Jangan lupa untuk bawa minum agar tidak kehausan!

Selama mendaki, wisatawan akan menyaksikan keindahan suasana sekitar. Pasirnya putih dan angin-angin sepoi menenangkan. Saat itu belum musim hujan dan rerumputan di pulau warnanya tampak kuning kecokelatan, cantik juga untuk difoto.

Rumput oranye di Sebayur.

Beberapa travel agent menjadikan Sebayur sebagai spot snorkeling bahkan diving. Kami hanya melakukan trekking di sini. Katanya sih ada spot menyelam yang bagus di sini. Diantaranya Crystal Rocks, Castle Rock, dan Batu Bolong. Pengin sih coba menyelam di Labuan Bajo, mungkin next time. Mengumpulkan uang lagi karena pasti lebih mahal.

Saya hanya berharap peristiwa kebakaran yang lalu, tidak terjadi di Sebayur atau pulau-pulau lainnya. Flores terlalu bagus untuk dirusak. Jangan hanya karena keperluan foto, kita turut berkontribusi sebagai ‘perusak alam’. Sepertinya Pulau Sebayur akan menjadi destinasi tetap yang akan disediakan oleh beberapa travel agent untuk mengganti area Gili Lawa.

Mendaki di Pulau Sebayur.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *