Lebih seru mana, liburan ke Labuan Bajo atau Sumba? Balik lagi, kamu tipe traveler yang doyan ke laut atau gunung. Secara garis besar, perairan Labuan Bajo memiliki snorkeling spot yang memukau. Pas banget buat kamu yang penasaran dengan kekayaan satwa laut di Timur Indonesia. Sebaliknya, Sumba menyajikan destinasi wisata yang dekat dengan pegunungan.

Selama mengikuti trip 4H 3M, saya berkunjung ke empat snorkeling spot. Wajib banget sih berenang agak ke tengah supaya bisa lihat ladang batu karang. Yang penasaran seperti apa snorkeling spot di Labuan Bajo, coba iseng lihat dokumentasi bawah air di bawah ini ya!
N.b: Jangan takut buat kamu yang enggak bisa berenang atau enggak berani berenang ke tengah laut, karena guide selalu dekat kita. Tersedia juga pelampung dan perlengkapan snorkel lainnya.
Pink Beach

Kamu patut bangga jadi orang Indonesia karena kita termasuk salah satu dari sembilan negara lainnya yang memiliki pasir merah muda. Mengapa bisa merah muda? Pantai di sini memiliki banyak batu karang berwarna merah yang mengkontaminasi pasir.
Pink Beach yang saya kunjungi lumayan ramai dengan turis, meski sepertinya berada di pulau terpencil. Tidak ada penjual minuman atau makanan di sekitar sini.
Kalau kamu pengen snorkeling, usahakan berenang agak ke dalam supaya bisa lihat batu karang yang warna-warni. Sepanjang di Pink Beach, saya bisa melihat serpihan koral merah. Kabarnya banyak turis yang membawa pulang batu karang ini, sehingga menyebabkan Pink Beach kekurangan pasir merah dan mulai kehilangan khasnya. Sedih ya?
Taka Makassar

Kalau dilihat dari atas, Taka Makassar atau Pulau Gusung punya bentuk mirip bayi ikan paus Orca. Ukurannya tidak terlalu luas dan hanya muncul ketika air laut surut. Jadi, beruntung sekali saya bisa kemari! Ombak di sekitar Taka Makassar cukup deras, makanya kamu butuh perahu kecil agar bisa ke pinggir pulau. Tapi, bule-bule di grup saya memilih untuk berenang, mau menikmati terumbu karang katanya.
Saya sendiri asyik snorkeling di pinggiran saja. Selain arus tenang, saya bisa lebih luwes bercengkerama dengan ikan-ikan di sana. Enggak lupa minta dokumentasi bawah air sama pemandu.
Oiya, sebelum sampai ke Taka Makassar, kami berhenti sejenak di Manta Point untuk melihat langsung sarang manta. Ingat ya, melihat bukan memegang! Cukup sedih sih karena saya enggak kesampaian bertemu para manta.

Jangan tanya manta itu beracun atau enggak, kalau kamu belum siap dengar jokes receh ala pemandu. “Yang beracun itu bukan manta, tapi mantan~” #ahsiiaap.
Baca Juga: 'Check In' di Ciao Hostel Dapat Teras Laut Flores
Pulau Kanawa

Pulau Kanawa tuh mirip Ancol, hanya saja versi Labuan Bajo. Ramai dan komersial. Toh, tidak menghilangkan keindahan bawah lautnya. Beruntungnya saya dipandu oleh Yoram dan Yud, karena seakan-akan mereka berdua peka kami butuh ‘mengasingkan diri’.
Dibawalah kami yang haus eksplorasi ke tengah laut. Jauh dari keramaian, capek dan agak puyeng kebanyakan minum air asin, but it’s totally worth it! Ladang batu karang pun menyambut kami, mulai dari warna hijau, ungu, pink, biru muda, ah pokoknya cantik. Yoram membawakan kami makanan ikan supaya mereka bisa mendekat. Semua menyerbu dan… hadeeeh bagus deh pokoknya, enggak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.

Teman kami, Frans, asyik eksplor di daerah yang landai. Padahal semakin ke bawah, semakin dalam dia menyelam. Intinya, Kanawa itu menawan sekali kalau kamu dapat pemandu tur yang pengertian hehehe.
Kalau enggak bisa ke tengah, kamu bisa kok duduk santai di pinggir pantai. Siapa tahu waktu sedang main air, bayi-bayi hiu macan menyapa dan iseng menggerayangi kaki siapa saja yang lewat.
Pulau Kelor

Ini snorkeling spot Labuan Bajo yang terakhir saya kunjungi! Sebenarnya saya enggak tahu banget bagaimana keadaan bawah laut di Pulau Kelor, soalnya saya memilih untuk mendaki ke puncak.
Yup, ada dua kegiatan selama di Pulau Kelor, snorkeling dan mendaki. Mendakinya enggak jauh-jauh sih, tapi cukup terjal. Cuma sedikit yang memilih untuk snorkeling di sini karena Pulau Kelor merupakan destinasi terakhir selama di tur Labuan Bajo.
Buat saya, Kanawa yang paling membekas di ingatan. Pemandangan bawah airnya bikin saya seperti berada di dunia lain. Kalau sudah begini, jadi pengen belajar diving deh.